Termasuk do’a yang selalu diamalkan Nabi shollallaahu ‘alayhi
wa’alaa aalihi wasallam pada PAGI HARI
yaitu
yang terdapat dalam Musnad Imam Ahmad dan Sunan Ibnu Majah dari hadits Ummu
Salamah rodhiyallaahu ‘anha, bahwa Rosulullaah shollallaahu ‘alayhi wa’alaa
aalihi wasallam ketika selesai salam dalam sholat shubuh beliau membaca;
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا،
وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
Allaahumma inniy as-aluka 'ilman naafi'an, warizqon thoyyiban, wa'amalan
mutaqobbalan
“Yaa Allaah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu ilmu yang bermanfaat, rizki yang
halal dan baik serta amalan yang diterima oleh-Mu.”
{Musnad Imam Ahmad,6/322. Sunan Ibnu Majah,no.925. Dan shohih Ibnu
Majah,no.753.}
Siapa yang merenungkan do’a yang agung ini, niscaya dia tahu bahwa mengamalkannya
pada waktu tersebut sangat tepat, karena pagi merupakan permulaan hari, dan
bagi seorang muslim, tidak ada obsesi apapun pada hari itu selain
merealisasikan tujuan-tujuan mulia tersebut. Yaitu ILMU YANG BERMANFAAT, RIZKI
YANG BAIK dan AMAL YANG SELALU DITERIMA-NYA. Ketika dia membuka harinya dengan
tiga permintaan ini seakan-akan dia membatasi harapan dan tujuannya. Dan tidak
diragukan lagi, hal ini akan membuat hati manusia semakin lapang dan tujuan
hidupnya semakin terarah dengan baik.
Berbeda dengan mereka yang memulai paginya tanpa mengetahui tujuan hidup yang
dia harap untuk dijalankan dalam hidupnya. Para praktisi pendidikan menyarankan
agar setiap orang menentukan tujuan pada setiap aktivitas yang dilakukan agar
tujuan lebih mudah dicapai, lebih terhindar dari kekacauan, dan lebih terarah.
Sekali lagi tidak diragukan lagi jika seseorang yang menentukan tujuan hidupnya
dengan tujuan tertentu akan lebih sempurna dibandingkan dengan yang tidak
melakukannya.
Bagi seorang muslim dalam menjalankan hari-harinya tidak boleh meremehkan hal
itu bahkan dia harus memiliki tujuan-tujuan hidup agar mendapatkan tiga hal di
atas dan menyempurnakannya dalam kehidupan dan mendapatkannya dengan cara yang
terbaik.
Oleh karena itu, betapa indahnya hari yang diawali dengan menentukan tiga
tujuan hidup kita ini. Yang dengannya kehidupan akan lebih terarah dengan baik.
Kemudian seseorang yang diawal harinya menentukan tiga hal ini bukan berarti ia
membatasi tujuan hidupnya, namun dia bermaksud untuk merendahkan diri kepada
Allah ‘Azza wajalla, memohon perlindunganNya agar senantiasa diberi karunia
oleh Allah untuk mendapatkan tiga tujuan yang mulia tersebut. Karena tiada daya
dan kekuatan, tiada kemampuan baginya untuk mendatangkan kebaikan atau menolak
bahaya kecuali atas izin Allah ‘Azza wajalla, maka kepadaNya dia memohon
perlindungan, pertolongan dan juga kepadaNya dia menyerahkan diri dan tawakkal.
{Dikutip dari bagian ketiga kitab “Fiqh Al-Ad’iyah wa Al-Adzkar”, Asy-Syaikh
Prof. Dr. ‘Abdurrazzaq bin ‘AbdilMuhsin Al-Abbad Al-Badr. Buku edisi terjemah:
Berjuta manfaat dalam sebaris do’a, penerbit Perisai Quran.}
No comments:
Post a Comment