HUKUM NADZAR
Tanya:
Kalau
berdoa kepada Allah, misal: agar dimudahkan segala urusan, dan kita berjanji,
kalau doa dikabulkan, kita akan puasa atau bersedekah, cara ini disebut apa ya,
dan bagaimana tata caranya?
Jawab :
Ini adalah nadzar. Seseorang itu mengharuskan
kepada dirinya sendiri untuk melakukan ibadah apa yang pada asalnya tidak
menjadi keharusan bagi dirinya. Misalnya dari apa yang dicontohkan
penanya:
Aku bernadzar untuk bersedekah kepada lima orang fakir miskin kalau aku lulus
tes masuk kerja.
Maka apabila benar dia lulus tes kerja, wajib baginya untuk memenuhi nadzarnya
tersebut.
Hanya saja yang perlu diketahui, tidak ada kaitannya antara kemudahan urusan
dengan seseorang itu bernadzar. Seperti contoh di atas, seseorang itu lulus tes
kerja bukan disebabkan karena nadzarnya. Nadzar itu tidaklah mendahulukan atau
mengakhirkan takdir juga tidak memudahkan yang sulit. Karena itu, hukum
bernadzar itu sendiri sebagian ulama berpendapat makruh. Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda :
إِنَّهُ لَا يَأْتِي بِخَيْرٍ وَإِنَّمَا يُسْتَخْرَجُ بِهِ مِنَ الْبَخِيلِ
"
“Nadzar itu tidak membawa kebaikan, dia hanya keluar dari seorang yang bakhil”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Seorang bernadzar dikatakan sebagai orang yang pelit, karena seakan-akan dia
tidak beribadah kepada Allah kecuali hanya perkara yang wajib saja dan
seakan-akan dia tidak akan beribadah kepada Allah, kecuali kalau Allah mudahkan
urusannya. Wallahu a’lam.
(Ustadz Ayub)
HUKUM NADZAR
Tanya:
Bagaimanakah hukumnya bernazar? Jika saya dan suami pernah bernazar akan
menyumbang sekian dari gaji pertama kepada orang tidak mampu bila diterima
kerja ditempat baru dan alhamdulillah diterima, nah sekarang sedang ada
kejadian di rohingya. Bolehkah saya membayarkan uang saya ke tempat lain atau
tetap harus ke panti yg sblmnya dimaksud?
Jawab:
Nadzar itu dilarang, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
"Janganlah kalian bernadzar. Sebab nadzar itu tidak bisa menolak takdir
Allah sedikitpun. Hanya saja nadzar itu keluar dari orang yg kikir".
(Muttafaqun alaih)
Seorang mukmin hendaknya tidak bernadzar, namun jika dia bernadzar utk taat,
maka wajib utk dipenuhi. Sebagaimana sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam :
"Barangsiapa bernadzar utk taat kepada Allah, hendaknya dia
melaksanakannya" (HR Al Bukhari)
Hendaknya saudara penanya melaksanakan sesuai dg yg dinadzarkan. Kalau ingin
membantu pihak lain, silakan membantu dari sumber yang lain sesuai kemampuan.
Wabillahit-taufiq.
(Ust. Muhammad Yahya)
Semoga bermanfaat,silakan share semoga bermanfaat
dan menginspirasi dan menjadi renungan bagi sahabat yang lainnya
No comments:
Post a Comment