Wednesday, March 30, 2016

IKHTIAR MENCARI NAFKAH

IKHTIAR MENCARI NAFKAH




Beberapa hal dapat ditempuh seorang Muslim untuk mendapatkan,
menjaga dan mengembangkan usaha agar memenuhi kebutuhan
hidupnya dan keluarganya. Di antaranya:

1. Bertakwa
Imam Ar Raghib Al Ashfahani memberikan definisi takwa sebagai
“menjaga jiwa dari perbuatan berdosa, dengan meninggalkan
segala yang dilarang; dan takwa bisa menjadi sempurna dengan meninggalkan sebagian yang dihalalkan (karena syubhat,
ed.).” (Al-Mufradat fi gharibil Quran, hal. 531)

Anjuran menjaga ketakwaan berkaitan erat dengan upaya
mencari nafkah. Bekal takwa akan menjadi rambu-rambu dalam
mengais rezeki nya sehingga dia bisa menjamin bahwa uangnya
halal. Dari Abdullah bin Mas’ud Radliallahu ‘anhu, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bertakwalah kepada Allah dan ambilah yang baik dalam mencari rezeki (ambil yang halal dan tinggalkan yang haram).

Seimbang dalam berusaha dan menuntut ilmu.” (HR. Hakim)
Seorang Muslim yang bertakwa dituntut berlaku seimbang
antara menuntut ilmu dan mencari nafkah. Kekuatan ilmu dan
harta yang bersinergi baik akan melahirkan kekuatan dasyat dan
pengaruh positif bagi dakwah dan kebangkitan umat.




2. Profesional
Adalah kewajiban seorang Muslim bekerja profesional, baik untuk
pekerjaan skala kecil maupun skala besar. Jika sebuah pekerjaan
dilakukan secara profesional, insya Allah akan menghasilkan
keuntungan maksimal.

3. Menjaga waktu
Bagian dari ikhtiar seorang Muslim dalam bekerja adalah bisa
memanfaatkan waktu semaksimal mungkin untuk hal yang bermanfaat, terkait urusan dunia dan akheratnya, sehingga tidak ada waktu untuk hal yang sia-sia.

4. Amanah
Amanah adalah sifat yang sangat agung. Allah dan rasul-Nya memerintahkan kepada setiap Muslim untuk menunaikan
amanah yang diembannya dan tidak berkhianat, sekecil apa pun
amanah tersebut.

5. Istiqamah
Seorang Muslim harus istiqamah dalam menuntut ilmu, beribadah dan berusaha maksimal menjalankan usaha dan meniti hidupnya.

6. Perbanyak doa
Doa sangat bermanfaat dalam segala hal, baik belum atau setelah
terjadi. Orang sombong enggan berdoa dan minta kepada Allah.
Allah Ta’ala berfirman, yang artinya, “Dan Rabbmu berfirman,
‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau berdoa kepada-Ku, akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina.” (QS. Ghafir [40]: 60)

Allah Ta’ala juga berfirman, yang artinya, “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku.” (QS. Al-Baqarah [2]: 186)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Doa adalah
ibadah.” (HR. Ibnu Hibban, Abu Daud, Turmudzi, dan dishahihkan
al-Albani). Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
“Sesungguhnya Allah Maha Pemalu, lagi Maha Pemurah. Dia malu jika seseorang menengadahkan tangannya (meminta) kepada-Nya, kemudian dia menarik tangannya dalam keadaan hampa tanpa mendapat apa-apa.” (HR Tirmidzi dan dishahihkan Al-Albani).

Semoga kita diberi kemudahan oleh Allah untuk mendapatkan
kebahagiaan dunia dan akhirat.

Semoga bermanfaat,silakan share semoga bermanfaat 
dan menginspirasi dan menjadi renungan bagi sahabat yang lainnya.


Saturday, March 26, 2016

Hak-Hak Suami Atas Isteri ( KITAB NIKAH )


Hak-Hak Suami Atas Isteri


KITAB NIKAH

Oleh
Syaikh Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi

Hak-Hak Suami Atas Isteri

Sesungguhnya hak suami atas isteri mempunyai kedudukan yang sangat agung, sebagaimana hal tersebut telah dijelaskan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam satu hadits yang diriwayatkan oleh al-Hakim dan selainnya dari Abu Sa’id al-Khudri Radhiyallahu anhu, beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :


حَقُّ الزَّوْجِ عَلَى زَوْجَتِهِ أَنْ لَوْ كَانَتْ بِهِ قَرْحَةٌ فَلَحَسَتْهَا مَا أَدَّتْ حَقَّهُ.

“Hak bagi seorang suami atas isterinya adalah jika saja ia (suami) mempunyai luka di kulitnya, kemudian sang isteri menjilatinya, maka pada hakikatnya ia belum benar-benar memenuhi haknya.” [1]

Di antara hak-hak suami atas isterinya adalah sebagai berikut :
1. Wanita yang cerdas dan pandai akan mengagungkan apa yang telah diagungkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan menghormati suaminya dengan sebenar-benarnya, ia bersungguh-sungguh untuk selalu taat kepada suami, karena ketaatan kepada suami termasuk salah satu di antara syarat masuk Surga. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

إِذَا صَلَّتِ اْلمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا، قِيْلَ لَهَا ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِهَا شِئْتِ.

“Apabila seorang wanita mau menunaikan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan taat terhadap suaminya, maka akan dikatakan kepadanya (di akhirat), ‘Masuklah ke Surga dari pintu mana saja yang engkau kehendaki.’”[2]

Perhatikanlah wahai wanita muslimah, bagaimana Allah Subhanahu wa Ta'ala menjadikan ketaatan kepada suami termasuk syarat masuk Surga seperti halnya shalat dan puasa. Maka dari itu taatlah kepada suami dan janganlah engkau mendurhakainya, karena di balik kedurhakaan isteri kepada suami terdapat kemurkaan Allah Subhanahu wa Ta'alal
.
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

وَالَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ مَا مِنْ رَجُلٍ يَدْعُو امْرَأَتَهُ إِلَى فِرَاشِهِ فَتَأْبَى عَلَيْهِ إِلاَّ كَانَ الَّذِيْ فِي السَّمَاءِ سَاخِطًا عَلَيْهَا حَتَّى يَرْضَى عَنْهَا.

“Dan Rabb yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah seorang suami mengajak isterinya ke tempat tidur, lalu ia menolaknya kecuali Yang ada di langit murka kepadanya hingga suaminya ridha kepadanya.” [3]

Doa agar dikaruniai keturunan yang shalih

Doa agar dikaruniai keturunan yang shalih




Do’a Pertama
===========

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

“ROBBANA HAB LANA MIN AZWAJINA WA DZURRIYATINA QURROTA A’YUN, WAJ’ALNA LILMUTTAQINA IMAMAA.” (Wahai Robb kami, karuniakanlah pada kami dan keturunan kami serta istri-istri kami penyejuk mata kami. Jadikanlah pula kami sebagai imam bagi orang-orang yang bertakwa) [QS. Al Furqon:74]

Doa Kedua
===========

رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي

“ROBBI AWZI’NI AN ASYKURO NI’MATAKALLATI AN ‘AMTA ‘ALAYYA. WA ‘ALA WAALIDAYYA WA AN A’MALA SHOLIHAN TARDHOH, WA ASHLIH LII FI DZURRIYATIY” (Wahai Robbku, ilhamkanlah padaku untuk bersyukur atas nikmatmu yang telah Engkau karuniakan padaku juga pada orang tuaku. Dan ilhamkanlah padaku untuk melakukan amal sholeh yang Engkau ridhoi dan perbaikilah keturunanku) [QS. Al Ahqof:15]

Doa Ketiga
===========

Nabi Ibrahim ‘alaihis salaam, berkata,

رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ

"ROBBI HABLII MINASH SHOOLIHIIN"
[Ya Rabbku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang shalih]”.

[QS. Ash Shaffaat: 100]

RAHASIA GARIS-GARIS TELAPAK TANGAN


---~~~** RAHASIA GARIS-GARIS TELAPAK TANGAN **~~~---



Pernahkah anda memperhatikan garis-garis aneh yang ada dikedua telapak tangan anda?!

Pernahkah anda merasa aneh dengannya, apa maknanya dan apa faidahnya ?!
Pernahkah anda bertanya kepada diri anda pada suatu hari apakah itu ?!
Maukah anda mengetahui rahasia garis-garis tersebut ?!
Lihatlah pada tapak tangan anda yang kanan, apa yang anda lihat ?!
Anda akan melihat garis-garis yang membentuk angka 18 (dalam angka arab).

Air Liur Kucing Itu Suci


~Air Liur Kucing Itu Suci~




Kucing termasuk binatang yang suci. Suci badannya dan suci liurnya. Sebagaimana disebutkan dalam hadis bahwa ada seorang budak wanita yang mengantarkan makanan untuk Aisyah radhiallahu ‘anha, tapi ketika itu beliau sedang shalat. Kemudian budak ini meletakkan makanannya. Tiba-tiba datang seekor kucing dan memakan makanan itu. Setelah Aisyah selesai, beliau memakan bekas gigitan kucing. Kemudian Aisyah menceritakan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Friday, March 25, 2016

Khasiat Amalan Dzikrul Jalalah




dzikrul jalalah1 Khasiat Amalan Dzikrul Jalalah
Artinya :
Tiada tuhan selain Allah wujud sepanjang zaman
Tiada tuhan selain Allah disembah setiap tempat
Tiada tuhan selain Allah disebut setiap lidah
Tiada tuhan selain Allah dikenali dengan keihsanan
Tiada tuhan selain Allah setiap masa sentiasa mentadbir ‘alam
Tiada tuhan selain Allah
(Kami mohon) keamanan, keamanan dari kehilangan iman dan dari fitnah godaan syaithan. Wahai Tuhan yang sifat keihsananNya kekal abadi, telah banyak keihsananMu terhadap kami, keihsananMu yang berkekalan. Wahai Tuhan yang Maha Penyayang, Wahai Tuhan yang Maha Penganugerah, Wahai Tuhan yang Maha Pengasih, Wahai Tuhan yang Maha Pemurah, Wahai Tuhan yang Maha Pengampun, Wahai Tuhan yang Maha Pemaaf, ampunilah kami dan rahmatilah kami, Engkaulah sebaik-baik Pengasih.
Manfaat dan Khasiat Dzikrul Jalalah

Dzikrul Jalalah adalah satu doa yang biasa diamalkan oleh para ulama kita. Dzikrul Jalalahmerupakan amalan berzikir menyebut lafaz tahlil (lailahaillallah) diikuti permohonan untuk keamanan dari hilangnya keimanan dan keamanan dari fitnah godaan syaithan yang terkutuk. Dzikrul Jalalah diakhiri dengan memohon keampunan dan rahmat Allah s.w.t. Almarhum Buya al-Maliki rahimahUllah dalam “Khulaashatu Syawaariqil Anwaari min ad`iyatis Saadatil Akhyaar” menganjurkan agar dzikrul jalalah dibaca setelah membaca asma-ul husna. Bisa saja dzikrul jalalah dan doa ini dibaca tanpa didahului asma-ul husna sebagaimana diamalkan oleh sebahagian guru kita. Dzikrul Jalalah bisa diamalkan kapan saja, tetapi sebaiknya diamalkan kontinyu atau terus menerus. Mudah-mudahan dengan mengamalkan dzikrul jalalah permohonan kita terkabul dan kita terpelihara dari hilangnya iman tatkala menghembuskan nafas kita yang terakhir…. Allahumma aamiin.

Dzikir yang dituntunkan oleh Rosulllah







[1] Astaghfirullah (3x)
أَسْتَغْفِرُ اللهَ
"Aku minta ampun kepada Allah (3x)"
[2] Allahumma antas salaam wa minkas salaam tabaarokta yaa dzal jalaali wal ikrom
اَللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ، وَمِنْكَ السَّلاَمُ، تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ.
“Ya Allah, Engkau pemberi keselamatan, dan dariMu keselamatan, Maha Suci Engkau, wahai Tuhan Yang Pemilik Keagungan dan Kemuliaan.”
[HR. Muslim 1/414, no. 591.]

Dalam masyarakat Indonesia, banyak setelah sholat fardhu tidak membaca istighfar, namun ada yang membaca alhamdulillaah, atau dengan lafal Astagfirullahal’adzim Alladzi laa ilaaha illa hual hayyul qayyum watubu ilaih. Jelas lebih utama hanya membaca astaghfirullah (3x), jika lafal Astagfirullahal’adzim Alladzi laa ilaaha illa hual hayyul qayyum watubu ilaih itu lebih baik, tentu Rosululloh adalah yang pertama yang mencontohkannya. Lebih baik mencontoh Rosulluloh dari pada mencontoh selain beliau.

Cinta menurut Ibnu al-Qayyim al-Jawziyyah


Cinta menurut Ibnu al-Qayyim al-Jawziyyah

Ibnu Qayyim rahimahullâh pernah berkata dalam kitab al-Jawâb al-Kâfî li Man Sa’ala ‘an ad-Dawâ’ asy-Syâfî (1) :

“Kasih sayang adalah penyebab hati dan ruh menjadi hidup terpelihara. Hati tidak akan merasa tenteram, nikmat, beruntung, dan merasa hidup bila tanpa cinta. Seandainya hati tanpa cinta, sakitnya lebih terasa daripada mata terasa sakit ketika tidak bisa lagi melihat cahaya, telinga ketika tidak bisa lagi mendengar, hidung ketika tidak bisa lagi mencium, lisan ketika tidak mampu lagi berbicara. Bahkan, hati pun bisa menjadi rusak apabila hampa dari kasih sayang yang sudah merupakan fitrah dalam jiwa manusia. Ia adalah sebuah karunia yang diberikan Sang Pencipta. Oleh karena itu, rusaknya lebih parah daripada kerusakan tubuh manusia yang diisi dengan ruh, dan ini tidak mungkin bisa dikatagorikan menjadi sesuatu yang pasti kecuali orang yang memiliki jiwa yang selalu hidup.”

33 Cara Mendidik Anak dari Syaikh Said Mursi

33 Cara Mendidik Anak dari Syaikh Said Mursi



Bismillahirr Rahmanirr Rahim ...

Sebagai orang tua tentu kami harus banyak belajar dan mungkin juga Anda Saudara-Saudariku kami semua.

Ada bacaan menarik tentang mendidik anak yang diambil dari kitab Fan Tarbiyah al-Aulad fi al-Islam (Seni Mendidik Anak) karya Syaikh Muhammad Said Mursi untuk kita baca dan coba amalkan.

33 nasihat tentang cara mendidik anak yang dikemukan oleh Syaikh Muhammad Said Mursi adalah sebagai berikut :

1. Kita boleh saja miskin harta, tidak mem-punyai sesuatu yang bisa kita berikan berupa makanan dan minuman untuk anak, tetapi kita tidak boleh miskin dalam pendidikan, maka hormatilah anak kita itu dengan memberikan pendidikan yang baik.

2. Seorang guru harus bekerja sama dengan orang tua dalam memberikan pendidikan bagi murid-muridnya.

DO'A AGAR DICUKUPKAN DENGAN YANG HALAL

DO'A AGAR DICUKUPKAN 
DENGAN YANG HALAL







اللَّهُمَّ اكْفِنِى بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِى بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ

Allahummak-finii bi halaalika ‘an haroomik, wa aghniniy bi fadhlika ‘amman siwaak. [Ya Allah, cukupkanlah aku dengan yang halal dari-Mu dan jauhkanlah aku dari yang Engkau haramkan. Cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dan jauhkan dari bergantung pada selain-Mu]. (HR. Tirmidzi no. 3563 dan Ahmad 1: 153. Kata Tirmidzi, hadits ini hasan ghorib. Sebagaimana disebutkan oleh Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah, 1: 474, hadits ini hasan secara sanad)

Thursday, March 10, 2016

Cara Mengetahui Batas Waktu Suci Haid


#Cara Mengetahui Batas Waktu Suci Haid#



Pertanyaan:

Bagaimana mengetahui keadaan kita sudah suci dari haid. Apa hukum menunda bersuci dari haid sampai sore tiba, padahal sudah suci saat zuhur atau asar?

Jawaban: Makna Haid Menurut bahasa, haid berarti sesuatu yang mengalir (سيلا, جري). Adapun menurut istilah syar'i, haid adalah darah yang terjadi pada wanita secara alami, bukan karena suatu sebab dan terjadi pada waktu tertentu. Jadi, darah haid adalah darah normal, bukan disebabkan oleh suatu penyakit, luka, gangguan atau proses melahirkan. Darah haid antara wanita yang satu dengan yang lain memiliki perbedaan, misalnya jumlah darah yang keluar, masa dan lama keluar darah haid setiap bulan. Perbedaan tersebut terjadi sesuai kondisi setiap wanita, lingkungan, maupun iklimnya.

Masa Haid Menurut pendapat yang paling kuat diantara para ulama, masa haid wanita tidak memiliki batas minimal maupun maksimal.

SINAR CAHAYA AYAT KURSI


SINAR CAHAYA AYAT KURSI


Dlm sebuah hadis, ada menyebut perihal seekor syaitan yg duduk diatas pintu rumah. Tugasnya ialah utk menanam keraguan di hati suami terhadap kesetiaan isteri di rumah dan keraguan dihati isteri terhadap kejujuran suami di luar rumah.
Sebab itulah Rasulullah tidak akan masuk rumah sehinggalah Baginda mendengar jawaban salam daripada isterinya. Disaat itu syaitan akan lari bersama-sama
dengan salam itu.

Tipuan Setan Pada Mereka Yang Beribadah


Tipuan Setan Pada Mereka Yang Beribadah



Adapun tipuan serta ajakan syaitan terhadap manusia agar meninggalkan beribadah kepada Allah Taala ada 7 macam jalan;

1. Syaitan melarang manusia, agar jangan taat kepada Allah.
Orang-orang yang dipelihara Allah, akan menolak ajakan itu dan akan berkata:
Aku sangat memerlukan sekali kepada pahala dari Allah, kerana aku harus mempunyai bekal dari dunia untuk akhirat yang kekal abadi.

HUKUM NADZAR


HUKUM NADZAR



Tanya:
Kalau berdoa kepada Allah, misal: agar dimudahkan segala urusan, dan kita berjanji, kalau doa dikabulkan, kita akan puasa atau bersedekah, cara ini disebut apa ya, dan bagaimana tata caranya?

Jawab :
Ini adalah nadzar. Seseorang itu mengharuskan kepada dirinya sendiri untuk melakukan ibadah apa yang pada asalnya tidak menjadi keharusan bagi dirinya. Misalnya dari apa yang dicontohkan penanya:

Aku bernadzar untuk bersedekah kepada lima orang fakir miskin kalau aku lulus tes masuk kerja.

Maka apabila benar dia lulus tes kerja, wajib baginya untuk memenuhi nadzarnya tersebut.

Hanya saja yang perlu diketahui, tidak ada kaitannya antara kemudahan urusan dengan seseorang itu bernadzar. Seperti contoh di atas, seseorang itu lulus tes kerja bukan disebabkan karena nadzarnya. Nadzar itu tidaklah mendahulukan atau mengakhirkan takdir juga tidak memudahkan yang sulit. Karena itu, hukum bernadzar itu sendiri sebagian ulama berpendapat makruh. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

إِنَّهُ لَا يَأْتِي بِخَيْرٍ وَإِنَّمَا يُسْتَخْرَجُ بِهِ مِنَ الْبَخِيلِ "

“Nadzar itu tidak membawa kebaikan, dia hanya keluar dari seorang yang bakhil” (HR. Bukhari dan Muslim)

Seorang bernadzar dikatakan sebagai orang yang pelit, karena seakan-akan dia tidak beribadah kepada Allah kecuali hanya perkara yang wajib saja dan seakan-akan dia tidak akan beribadah kepada Allah, kecuali kalau Allah mudahkan urusannya. Wallahu a’lam.

(Ustadz Ayub)

HUKUM NADZAR
Tanya:

Bagaimanakah hukumnya bernazar? Jika saya dan suami pernah bernazar akan menyumbang sekian dari gaji pertama kepada orang tidak mampu bila diterima kerja ditempat baru dan alhamdulillah diterima, nah sekarang sedang ada kejadian di rohingya. Bolehkah saya membayarkan uang saya ke tempat lain atau tetap harus ke panti yg sblmnya dimaksud?

Jawab:

Nadzar itu dilarang, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

"Janganlah kalian bernadzar. Sebab nadzar itu tidak bisa menolak takdir Allah sedikitpun. Hanya saja nadzar itu keluar dari orang yg kikir". (Muttafaqun alaih)

Seorang mukmin hendaknya tidak bernadzar, namun jika dia bernadzar utk taat, maka wajib utk dipenuhi. Sebagaimana sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam :

"Barangsiapa bernadzar utk taat kepada Allah, hendaknya dia melaksanakannya" (HR Al Bukhari)

Hendaknya saudara penanya melaksanakan sesuai dg yg dinadzarkan. Kalau ingin membantu pihak lain, silakan membantu dari sumber yang lain sesuai kemampuan. Wabillahit-taufiq.

(Ust. Muhammad Yahya)

Semoga bermanfaat,silakan share semoga bermanfaat 
dan menginspirasi dan menjadi renungan bagi sahabat yang lainnya

Dhasyatnya Saling Berbagi Dan Balasan Saling Berbagi


KEUTAMAAN BERBUAT BAIK




Sesungguhnya perbuatan baik itu memilki keutamaan yang besar dan manfaat yang agung, semuanya itu kembali kepada orang-orang yang berbuat kebaikan, diantaranya adalah:

1. Allah akan memberikan kepada orang-orang yang berbuat kebaikan itu hikmah dan ilmu, Allah berfirman,

وَلَمَّا بَلَغَ أَشُدَّهُ آتَيْنَاهُ حُكْمًا وَعِلْمًا وَكَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ

"Dan tatkala dia cukup dewasa, Kami berikan kepadanya hikmah dan ilmu. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik." {QS.Yusuf:22}

2. Allah akan meneguhkan kedudukan mereka di muka bumi, Dia subhanahu wata'ala berfirman dalam mengkisahkan tentang Nabi Yusuf 'alayhissalam bahwasanya beliau berkata kepada saudara-saudaranya setelah mereka mengetahui jati dirinya,

قَالُواْ أَإِنَّكَ لَأَنتَ يُوسُفُ قَالَ أَنَاْ يُوسُفُ وَهَذَا أَخِي قَدْ مَنَّ اللَّهُ عَلَيْنَا إِنَّهُ مَنَّ يَتَّقِ وَيَصْبِرْ فَإِنَّ اللَّهَ لاَ يُضِيعُ أَجْرَ الْمُحْسِنِينَ

"Mereka berkata, "Apakah kamu ini benar-benar Yusuf?" Yusuf menjawab, "Akulah Yusuf dan ini saudaraku. Sesungguhnya Allah telah melimpahkan karuniaNya kepada kami." Sesungguhnya barangsiapa yang bertaqwa dan bersabar, maka sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik." {QS.Yusuf:90}

Wednesday, March 9, 2016

8 Tingkatan Surga dan Calon Penghuninya

8 Tingkatan Surga dan Calon Penghuninya :



Surga ( Al Jannah )
Suatu tempat di alam akhirat yang penuh dengan keselamatan, kesejahteraan, kesenangan, kenikmatan, kebahagiaan, serta kemuliaan yang abadi.
Allah SWT menjanjikan tempat ini bagi hamba-hambaNya yang beriman dan bertaqwa kepada Nya.
Nama-nama surga, tingkatan dan calon penghuninya :

1. Surga Firdaus
Diciptakan dari Emas
Calon penghuninya dijelaskan dalam surat Al – Mukminun ( 1 – 11 )
a) Orang – orang yang memelihara dan khusyuk dalam shalatnya.
b) Orang – orang yang menjauhkan diri dari ucapan dan perbuatan yang tiada berguna.
c) Orang – orang yang membayar zakat
d) Orang – orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap istri-istrinya.
e) Orang – yang memelihara amanat dan menepati janji

2. Surga AndDiciptakan dari Intan Putih
Penghuninya :
a) Orang yang bertaqwa kepada Allah SWT ( QS An Nahl : 30 – 31 )
b) Orang yang beriman dan beramal shaleh ( QS Thaha : 75 -76 )
c) Orang yang berbuat baik ( QS Fathir : 32 – 33 )
d) Orang yang sabar, menginfakkan hartanya dan membalas kejahatan dengan kebaikkan ( QS Ar Rad : 22 – 23 )

3. Surga Na’imDiciptakan dari Perak Putih
Penghuninya :
Orang yang bertaqwa dan beramal saleh ( QS Al Qalam 34, Luqman 8, QS Al Haj 56 )

4. Surga Ma’waDiciptakan dari Zamrut Hijau
Penghuninya :
a) Orang yang bertaqwa kepada Allah SWT ( QS An Najm 15 )
b) Orang yang beriman dan berama saleh ( QS As Sajdah 19 )
c) Orang yang takut pada kebesaran Allah SWT dan menahan hawa napsu buruk ( QS An Naziat 40 – 41 )



5. Surga DarusslamDiciptakan dari Yakut Merah
Penhuninya :
Orang yang kuat iman dan islamnya, memperhatikan ayat – ayat Alquran serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari – hari karena Allah SWT ( QS Al An’am 127 )

6. Surga Darul MaqamahDiciptakan dari Permata Putih
Dihuni oleh orang yang kebaikkannya amat banyak, dan sangat jarang berbuat salah.

7. Surga Al Maqaamul AmiinDiciptakan dari Emas
Dihuni oleh orang yang keimanannya telah mencapai Muttaqien yakni orang yang benar-benar bertaqwa ( QS Ad Dukhan 15 )

8. Surga KhuldiDiciptakan dari Marjan Merah dan Kuning
Penghuninya adalah Orang yang taat menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya ( QS Al Furqan 15 )


DEBAT ILMUAWAN ATHEIS DENGAN ABU HANIFAH r.a

DEBAT ILMUAWAN ATHEIS DENGAN ABU HANIFAH r.a ...




Dikisahkan ada sekelompok ilmuwan besar athéis bangsa Romawi, hendak beradu argumentasi dengan para ulama disebuah masjid. Tujuannya ingin menjatuhkan dan mempermalukan Islam dikalangannya sendiri.

Setelah dilihatnya masjid telah dipenuhi orang banyak, naiklah salah seorang dari ilmuwan kafir itu keatas mimbar dan mulai menantang umat untuk berdebat soal keberadaan Allah.

Diantara yang hadir bangkit seorang pemuda dari antara shaf-shaf itu, dialah Abu Hanifah ra muda, Beliau melangkah menuju mimbar dan berkata;

"Perkenankan saya Abu Hanifah ingin bertukar pikiran dengan tuan-tuan"

Sambil berusaha menguasai suasana, dengan kerendahan hati Abu Hanifah berkata, "Baiklah sekarang apa yang akan kita perdebatkan."

Para ilmuwan kafir itu heran sekaligus kagum akan keberanian Abu Hanifah, karena beliau hanya sendiri, sementara mereka ada beberapa orang.

Mulailah para athéis mengajukan pertanyaannya, yang dibagi dalam 6 kategori: ..

1. Kapan Allah ada? ..
2. Maksud Allah Menghadapkan WajahNya ..
3. Zat Allah SWT ..
4. Dimana Allah berada? ..
5. Takdir Allah SWT ..
6. Bukti Adanya Allah ..

1. KAPAN ALLAH ADA?

Atheis: Pada tahun berapa Robbmu dilahirkan?

Abu Hanifah: Allah berfirman: “Dia (Allah) tidak melahirkan dan tidak dilahirkan.”

Atheis: Pada tahun berapa Dia berada?
Abu Hanifah: Dia berada sebelum adanya sesuatu.

Atheis: Tolong berikan contoh yang lebih jelas dari kenyataan!
Abu Hanifah: Angka berapa sebelum angka empat?

Atheis: Angka tiga
Abu Hanifah: Angka berapa sebelum angka tiga?

Atheis: Angka dua
Abu Hanifah: Angka berapa sebelum angka dua?

Atheis: Angka satu
Abu Hanifah: Angka berapa sebelum angka satu?

Atheis: Tidak ada angka (nol).

Abu Hanifah: Kalau sebelum angka satu tidak ada angka lain yang mendahuluinya, kenapa kalian heran kalau sebelum Allah Yang Maha Satu yang hakiki, tidak ada yang mendahului-Nya?

2. MAKSUD ALLAH MENGHADAPKAN WAJAHNYA ..?

Atheis: Kemana Robbmu menghadapkan wajahnya?

Abu Hanifah: Kalau kalian membawa lampu di gelapnya malam, kemana lampu itu menghadapkan wajahnya?

Atheis: Ke seluruh penjuru.

Abu Hanifah: Kalau demikian halnya dengan lampu yang cuma
buatan itu, bagaimana dengan Allah Ta′ala, Nur dari segala cahaya langit dan bumi?

3. ZAT ALLAH SWT ..?

Atheis: Tunjukkan kepada kami tentang zat Robbmu, apakah ia benda padat seperti besi, atau cair seperti air, atau menguap seperti gas?

Abu Hanifah: Pernahkah kalian mendampingi orang sakit yang akan meninggal?

Atheis: Ya, pernah.

Abu Hanifah: Semula ia berbicara dengan kalian dan menggerak-gerakan anggota tubuhnya. Lalu tiba-tiba diam dan tidak bergerak. Nah, apa yang menimbulkan perubahan itu?

Atheis: Karena rohnya telah meninggalkan tubuhnya.

Abu Hanifah: Apakah waktu keluarnya roh itu kalian masih ada disana?

Atheis: Ya, kami masih ada

Abu Hanifah: Ceritakanlah kepadaku, apakah rohnya itu benda padat, seperti besi, atau cair seperti air, atau menguap seperti gas?

Atheis: Entahlahlah kami tidak tahu.

Abu Hanifah: Kalau kalian tidak bisa mengetahui bagaimana zat maupun bentuk roh yang hanya sebuah mahluk, bagaimana kalian bisa memaksaku untuk mengutarakan zat Allah Ta′ala?!!

4. DIMANA ALLAH BERADA ..?

Atheis: Dimana kira-kira Robbmu itu berada?

Abu Hanifah: Kalau kami membawa segelas susu segar ke sini, apakah kalian yakin kalau dalam susu itu terdapat lemak?

Atheis: Tentu.

Abu Hanifah: Tolong perlihatkan padaku, dimana adanya lemak itu?
Atheis: Membaur dalam seluruh bagian susu.

Abu Hanifah: Kalau lemak yang termasuk mahluk itu, tidak mempunyai tempat khusus dalam susu tersebut, apakah layak kalian meminta kepadaku untuk menetapkan tempat Allah Ta′ala?

5. TAKDIR ALLAH SWT ..

Atheis: Kalau segala sesuatu sudah ditakdirkan sebelum diciptakan, lalu apa kegiatan Robbmu kini?

Abu Hanifah: Ada pekerjaanNya yang dijelaskan dan ada pula yang tidak dijelaskan.

Atheis: Kalau orang masuk syurga ada awalnya, kenapa tidak ada akhirnya? Kenapa di syurga kekal selamanya?

Abu Hanifah: Hitungan angka pun ada awalnya tapi tidak ada akhirnya.

Atheis: Bagaimana kita bisa makan dan minum disyurga tanpa buang air besar dan kecil?

Abu Hanifah: Kalian sudah mempraktekkannya ketika kalian berada di dalam perut ibu kalian. Hidup dan makan-minum selama sembilan bulan, akan tetapi tidak pernah buang air kecil dan besar disana. Baru kita lakukan hajat tersebut setelah keluar beberapa saat ke dunia.

Atheis: Bagaimana kebaikan syurga akan bertambah dan tidak akan habis-habisnya jika dengan dinafkahkan?

Abu Hanifah: Allah juga menciptakan sesuatu di dunia, yang bila dinafkahkan malah bertambah banyak, seperti ilmu. Semakin diberikan ilmu kita semakin berkembang dan tidak berkurang.

6. BUKTI ADANYA ALLAH ..?

Atheis: Perlihatkan bukti keberadaan Robbmu kalau memang dia ada

Abu Hanifah ra mengambil tanah liat, lalu dilemparkannya tanah liat itu ke kepala orang atheis itu .

Para hadirin gelisah melihat peristiwa itu, khawatir terjadi keributan, tetapi Abu Hanifah menjelaskan bahwa hal ini dalam rangka untuk menjelaskan jawaban yang di minta kepadanya. Hal ini membuat orang atheis mengenyitkan dahi,

Abu Hanifah: Apakah lemparan itu menimbulkan rasa sakit di kepala anda?

Atheis: Ya, tentu saja.

abu hanifah: Dimana letak sakitnya?
Atheis: Ya, ada pada luka ini.

Abu Hanifah: Tunjukkanlah padaku bahwa sakitnya itu memang ada, baru aku akan menunjukkan kepadamu dimana Robbku!

Orang atheis itu tidak menjawab tentu saja tidak bisa menunjukkan rasa sakitnya, karena itu adalah suatu rasa dan ghaib tapi rasa sakit itu memang ada.

Atheis: Baik dan buruk sudah ditakdirkan sejak awal, tetapi kenapa ada pahala dan siksa?

Abu Hanifah: Kalau anda sudah mengerti bahwa baik dan buruk itu bagian dari takdir, mengapa anda kini menuntut aku agar di hukum karena melempar tanah liat ke dahi anda? Bukankah perbuatan itu bagian dari takdir?

... Akhir perdebatan itu para ilmuwan besar atheis tersebut masuk Islam di tangan Imam Abu Hanifah ra .. Subhanllah .. Allahu Akbar! ...

Wallahu’alam bishshawab, ..
Wabillahi Taufik Wal Hidayah, ...

Sudah Selayaknya Kita Mengajarkan Doa Ini Untuk Istri Kita


Sudah Selayaknya Kita Mengajarkan Doa Ini Untuk Istri Kita



Sudah menjadi rahasia umum bahwa Aisyah binti Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘ahuma adalah istri yang paling dicintai oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam.

Meski demikian, saat beliau shallallahu ‘alaihi wa salam wafat, beliau tidak mewariskan harta kekayaan kepada Aisyah radhiyallahu ‘anha. Beliau hanya mewariskan ilmu syariat dan akhlak pergaulan yang sangat berkesan bagi Aisyah radhiyallahu ‘anha.

Di antara ilmu yang beliau wariskan kepada Aisyah radhiyallahu ‘anha adalah doa-doa penting untuk kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Dalam sebuah hadits, Aisyah radhiyallahu ‘anha bercerita bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam mengajarkan kepadanya doa berikut ini yang kami kutip dari arrahmah.com:

“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu seluruh kebaikan, yang disegerakan (di dunia) maupun yang diakhirkan (di akhirat), yang saya ketahui maupun yang tidak saya ketahui.

Dan aku berlindung kepada-Mu dari seluruh keburukan, yang disegerakan (di dunia) maupun yang diakhirkan (di akhirat), yang saya ketahui maupun yang tidak saya ketahui.

Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dari kebaikan-kebaikan yang pernah dimintakan oleh hamba-Mu dan nabi-Mu Muhammad shallallahu ‘alaihi wa salam kepada-Mu.

Dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukan-keburukan yang hamba-Mu dan nabi-Mu Muhammad shallallahu ‘alaihi wa salam berlindung kepada-Mu darinya.

Ya Allah, aku memohon kepada-Mu surga dan segala hal yang mendekatkan kepadanya, baik berupa ucapan maupun perbuatan.

Dan aku berlindung kepada-Mu dari neraka dan segala hal yang mendekatkan kepadanya, baik berupa ucapan maupun perbuatan.

Dan aku memohon kepada-Mu agar menjadikan setiap ketetapan (takdir) yang Engkau tetapkan untukku sebagai (takdir) kebaikan.” (HR. Ahmad no. 25019, Ibnu Majah no. 3846, Ibnu Abi Syaibah no. 29345, Ibnu Hibban no. 869, Abu Ya’la no. 4473 dan Ath-Thahawi dalam Syarh Musykil Al-Atsar no. 6026. Hadits shahih)

Sebuah doa yang sangat indah dan memuat semua hal yang kita butuhkan dalam kehidupan kita, di dunia maupun di akhirat kelak.

Jika kita seorang suami, sudah selayaknya kita ajarkan doa ini kepada istri kita.

Jika kita seorang istri, sudah selayaknya kita ajarkan doa ini kepada suami kita.

Jika kita seorang orang tua, sudah selayaknya kita ajarkan doa ini kepada anak kita.

Jika kita seorang anak, sudah selayaknya kita ajarkan doa ini kepada orang tua kita.

Jika kita seorang guru, sudah selayaknya kita ajarkan doa ini kepada murid kita.

Jika kita seorang muslim, sudah selayaknya kita ajarkan doa ini kepada sesama muslim.

Rumah Tangga Rasulullah Muhammad SAW

Riak-riak Rumah Tangga Rasulullah Muhammad SAW



Sejarah kehidupan Rasulullah SAW dengan istri-istrinya merupakan teladan bagi setiap muslim dan muslimah. Terhadap teladan ini kita berkewajiban mengambil hikmah dan pelajaran dan menjadikannya pelita untuk menerangi setiap sudut kehidupan. Namun demikian,dalam kehidupan rumah tangga Rasulullah SAW yang ideal itu ternyata juga tak luput dari selisih paham. Ini artinya bahwa Rasulullah SAW adalah manusia dengan segala kekurangannya, juga istri-istrinya. Wajar bila dalam kehidupan mereka sering didera permasalahan dan terjadi selisih pendapat seperti halnya yang terjadi dalam kehidupan anak Adam lainnya.

Sebagai gambaran, Rasulullah Muhammad SAW manusia yang paling dicintai Allah pernah berkata kepada Aisyah r.a, istri yang paling dicintainya “Sungguh aku tahu kapan engkau rela dan kapan engkau marah kepadaku”
Aisyah bertanya “Darimana engkau tahu?”
Rasulullah SAW menjawab “Bila engkau rela, maka engkau akan mengatakan `Tidak demi Rabb Muhammad, dan ketika engkau marah, engkau mengatakan `Tidak, demi Rabb Ibrahim”
Aisyah pun berkata “Benar, Demi Allah wahai Rasulullah, aku tidak menghindar kecuali menyebut namamu saja”(HR. Bukhari dan Muslim).
Ini artinya bahwa Aisyah r.a menghindar untuk menyebut nama Rasulullah SAW hanya ketika marah saja, namun sebenarnya hatinya tetap mencintainya. Dari hadits di atas, dapat kita simpulkan bahwa perselisihan suami istri terjadi pula di dalam rumah tangga Nabi SAW sehingga salah satu diantara mereka marah atau keduanya. Tapi itu kemarahan yang hanya sementara yang kemudian hilang, tidak berlanjut hingga saling membenci dan bertengkar seperti sering kita saksikan pada saat ini. Rasulullah SAW selalu memanggil Aisyah dengan panggilan kesayangan seperti “Ya Aisy”, “Ya Uwaisy” atau “Ya Humaira” untuk membuat hatinya tersanjung.

Dilain hari pernah terjadi pertengkaran antara Nabi SAW dengan istri-istrinya r.a dalam hal nafkah. Istri-istri Rasulullah meminta tambahan nafkah dan kesenangan lainnya, tapi Nabi tidak memilikinya, padahal Beliau SAW selalu memberikan apa saja yang dimilikinya. Diriwayatkan dari Jabir r.a ia berkata “Suatu hari Abu Bakar r.a datang ke rumah Nabi SAW dan mendapati para sahabat sedang duduk di depan rumah Nabi. Tak seorang pun diizinkan masuk. Rasulullah SAW mengizinkan Abu Bakar masuk. Kemudian datang Umar bin Khattab dan minta izin masuk. Rasulullah SAW mengizinkannya. Mereka mendapati Nabi SAW sedang duduk dan istri-istrinya di sekelilingnya. Rasulullah SAW diam membisu. Kemudian Umar berkata “Sungguh aku akan menceritakan sesuatu yang akan membuat Nabi tersenyum. Sungguh aku akan mengatakannya agar beliau tertawa, “Ya Rasulullah, bagaimana pendapatmu tentang puteri si Zaid itu(istri Umar bin Khattab r.a sendiri) yang baru saja merengek minta nafkah kepadaku. Karena jengkel aku cekik saja lehernya”

Nabi pun tersenyum hingga tampak gerahamnya dan berkata “Kau lihat sendiri mereka istri-istriku yang ada di sekelilingku juga minta tambahan nafkah kepadaku”. Kemudian Abu Bakar r.a berdiri dan berjalan kearah Aisyah lalu mencekiknya. Demikian juga Umar berdiri dan berjalan kearah Hafshah lalu mencekiknya. Keduanya mengatakan “Apakah kalian tega merengek meminta kepada Rasulullah SAW apa yang tidak beliau miliki”.
Kemudian Rasulullah SAW menjauh dari istri-istrinya selama satu bulan atau dua puluh sembilan hari hingga turunlah ayat “Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, `Jika kalian menginginkan kehidupan dunia dan perhiasannya, maka marilah supaya aku berikan kepada kalian mut`ah dan aku ceraikan kalian dengan cara yang baik. Dan jika kamu sekalian menghendaki kerelaan Allah dan RasulNya serta kesenangan akhirat, maka sesungguhnya Allah menyediakan bagi siapa yang berbuat baik diantara kalian pahala yang besar” (QS Al Ahzab ayat 28-29)

Masih dari Jabir r.a ia berkata “Pertama-tama Rasulullah menyapa Aisyah r.a `Wahai Aisyah akan aku tunjukkan kepadamu satu hal, tapi aku tidak ingin engkau tergesa-gesa memutuskannya hingga engkau membicarakannya terlebih dahulu dengan orang tuamu`
“Apa gerangan wahai Rasulullah?” Tanya Aisyah.
Kemudian Rasulullah SAW membacakan ayat diatas. Dan Aisyah pun balik bertanya “Apakah dalam masalah ini aku harus membicarakannya terlebih dahulu kepada orangtuaku wahai Rasulullah? Aku pasti lebih memilih Allah,RasulNya dan kehidupan akhirat, dan aku memintamu agar tidak memberitahukan apa yang aku katakan ini kepada istri-istrimu yang lain”
Rasulullah SAW berkata “Jika mereka bertanya maka aku akan mengatakannya. Karena Allah tidak mengutusku untuk membuat kesusahan dan mencari kesalahan, tetapi mengutusku sebagai pengajar yang memberikan kemudahan” (HR Muslim).

tambahan foto di bawah
untuk inspirasi dan intermezzo